Terapi kejut yang dilakukan KPK terhadap kasus BLBI belakangan ini menjadi polemik yang berkepanjangan. Para pengamat memprediksi penanganan kasus ini akan berlarut-larut sesuai dengan perkembangan kekuatan kepentingan yang saling tarik-menarik. Namun fenomena ini menggambarkan ke publik bahwa kepemimpinan duat SBY-JK berhasil menggiring para "pengemplang" uang negara ke meja hijau. Diakui atau tidak, prestasi ini patut diapresiasi atas keberaniannya untuk membongkar "kotak pandora" yang selama masa Orba dianggap tabu dalam membongkar kasus-kasus pejabat.
SBY yang flamboyan itu ternyata menyimpan energi petarung yang cukup membuat banyak orang terperanjat. Tidak sedikit pengamat yang meleset dalam memotret model kepemimpinan SBY. Terkesan dengan style kalemnya, ternyata SBY sanggup merubah tradisi "ewuh pakewuh" yang selama inii dilestarikan para pendahulunnya (Soeharto, Gus Dur dan Megawati). Sekali lagi, SBY patut mendapat acungan jempol dalam persoalan ini, meskipun masih jauh dari harapan tapi ada sesuatu yang dapat dan sudah dilakukannya.
Hanya saja akan lebih produktif, dalam upaya mendongkrak popularitas dan meraup suara mayoritas Pilpres 2009, SBY harus berani melakukan terobosan yang bombastis. Pertama, kebijakan perekonomiannya murni berpihak pada kepentingan rakyat banyak. Kedua, penegakkan hukum yang tidak tebang pilih, terutama yang berkaitan dengan keluarga dan kroni. Lebih-lebih, bila sang "besan"(Aulia Pohan) terbukti bersalah dalam kasus BLBI, SBY harus berani ambil sikap tegas dan hanya berpihak pada kebenaran plus keadilan. Kedua terobosan inilah diprediksi dapat memberikan kontribusi popularitas dan suara yang signifikan pada Pilpres 2009. Silakan dibuktikan Pak Presiden...
0 komentar:
Posting Komentar